Upin dan Ipin memang lucu. Salah satu ucapan mereka yang terkenal: assalamu’alaikum – atok oh atok.
Atok bagi Upin – Ipin jelas merujuk kakek. Kalau Datuk atau Dato’, di Malaysia adalah gelar yang juga boleh diberikan kepada etnis lain selain Etnis Melayu, tidak semata untuk lelaki, tapi juga perempaun, dan boleh juga diberikan untuk warga negara lain.
Rossa, penyanyi Indonesia, juga pernah mendapat gelar Datuk (2013) dan Datuk Sri (2018). Artis lain dari luar Malaysia yang pernah mendapat gelar Datuk adalah Syahrukh Khan dan Jacky Chan.
Orang/keturunan Aceh juga ada yang mendapat gelar dari Malaysia. Sanusi Juned (alm) misalnya. Pada dirinya tersemat gelar Tan Sri. Saya sendiri pernah berbincang lama dengan almarhum dan pernah diberi amanah untuk menulis buku tentang dirinya. Sayang, selagi menjajaki rencana kerja penulisan buku biografi, Allah SWT telah memanggil sosok yang memiliki pengaruh di Malaysia sekaligus memiliki pengaruh di negeri leluhurnya, Aceh.
Terkini, ada sosok Mansyur Usman yang mendapat gelar Datuk pada 2017. Sosok yang ikut hadir pada pelantikan Irwandi – Nova bahkan pernah menghadiri persidangan Irwandi (berita) ini saat diserahkan gelar Datuk ikut disaksikan Datuk Sri Tengku Adnan Tengku Mansour yang pernah menjabat Menteri Teritorial Federal Malaysia.
Dan suami dari Enny Beatrice, artis Indonesia era 80 -an ini, yang juga politisi UMNO, juga melekatkan asal usulnya dengan Aceh. Enny Beatrice sendiri, pernah terkenal karena membintangi film salah satunya berjudul: “Menentang Takdir”.
Tapi, ada juga sindikat di Malaysia yang meraup keuntungan lewat pengurusan mendapat gelar datuk. Seorang warga Singapura pada 2016 dikabarkan pernah ditangkap karena menjadi otak dari sindikat penipuan pemberian gelar datuk dengan biaya mencapai miliaran rupiah.
Dulu, di Bireuen juga pernah datang 25 datuk dan datin menghadiri seminar Meretas Jejak Islam Kerajaan Jeumpa yang dilaksanakan Rabu, (11/5/2016). Ke 24 datuk dan datin itu menemani sosok yang menamakan dirinya Tuanku Raja Noor Jan Shah bersama Permaisuri Sultan Melaka-Melaka Darul Islam, yang kemudian diketahui palsu.
Melalui sebuah berita lama di Kompas terungkap, Kepolisian Malaysia, Rabu (15/1/2014), menangkap seorang pria yang mengaku sebagai Sultan Malaka yang berwenang memberikan gelar kehormatan kepada warga. Pria yang ditangkap itu adalah Sultan Raja Noor Jan Shah Raja Tuah yang hadir ke Bireuen.
Kita lupakan kenangan pahit itu. Di Malaysia sendiri, keberadaan WNI memang ramai. Bisa jadi berjuta-juta. Khusus orang Aceh di Malaysia bisa jadi pula beribu-ribu. Bagaimana nasib WNI Aceh di Malaysia selama musim pandemi Covid-19?![]