Ahad sore, 19/8, perjalanan saya dari Jembatan Layang Pangoe ke Perempatan BPKB Lamteh berjalan lancar. Kenderaan di jalan tidak banyak lalu lalang, maklum mungkin karena sore akhir pekan banyak warga kota yang menghabiskan waktu mereka beristirahat bersama keluarga di rumah masing-masing.

Advertisement

Persis di depan Warung Makan Hasan 3 penciuman saya mulai terganggu dengan aroma yang membangkitkan selera yang dibawa masuk angin dari sela-sela kaca kenderaan saya. Lima puluh meter ke depan dari arah warung makan nasi kambing itu, aroma yang membangkitkan insting kuliner saya semakin menggila. Bau rempah-rempah semakin kentara.

Saya melambatkan laju kenderaan dan mencoba melacak arah sumber aroma yang membuncah air liur itu. Begitu membaca papan nama Indian Coffe House Aceh pada pintu sebuah toko di bilangan Pangoe, Banda Aceh, itu saya pun memastikan di sinilah sumber aroma itu.


Ternyata benar, di tempat ini seorang laki-laki muda keturunan India membuka usaha makanan India, salah satunya ya Nasi Biriyani.

Perlu diketahui, Nasi Briyani memiliki banyak nama lain sepert Briyani, Biriani, dan Beriani. Nasi Briyani adalah hidangan berupa nasi (biasanya dari beras Basmati) yang dimasak dengan rempah-rempah lalu bisa ditambah dengan sayuran, atau daging.

Makanan ini dari sejumlah referensi dikabarkan berasal dari Asia Selatan (India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka). Di Indonesia dan Malaysia, hidangan ini disebut dengan tambahan kata nasi (nasi biryani, nasi briyani, nasi briani, atau nasi beriani).

Nasi briyani memiliki tekstur yang panjang. Nasi ini bisa pula disebt Nasi Arab atau India. Saat Anda Umroh atau haji, bisa menemui jenis nasi ini di restoran atau penjual makanan di Arab. Nasi Briyani merupakan unggulan. Nasi yang tentunya tak ditemui di restoran siap saji lainnya.

Kekhasan resep nasi briyani ini adalah banyak menggunakan rempah-rempah.

Saya pertama kali mencoba nasi ini ketika berkunjung ke Saudi Arabia untuk keperluan ibadah. Saat pertama saya mencobanya sangat terasanya rempahnya seperti kapulaga. Nasi khas India ini berasal dari beras basmati. Keunggulan dari beras basmati ini adalah low carbohidrat, nasinya rendah gula sehingga lebih sehat. Berasnya juga diimpor langsung dari India. Rasa khas ini menjadi lebih maknyus sebagai makanan sehat

Selanjutnya setiap ke Malaysia, nasi biriani ini adalah satu-satunya nasi yang nyaris cocok dengan lidah saya. Begitu juga ketika ke Jakarta di beberapa restoran India dan Arab. . Di Jakarta salah satu restoran yang terkenal dengan nasi Biryani adalah Restoran Al-Jazera.

Rata-rata orang Aceh suka dengan nasi ini. Sekarang bagi penyuka makanan ini tidak perlu lagi pergi jauh-jauh, apalagi bila sampai harus mencari ke India.

Nasi biriyani yang dijual di Pangoe ini menurut lidah saya nyaris standar. Bentuk, tekstur dan citarasanya tidak jauh berbeda dengan beberapa tempat lainnya di luar Aceh yang menjual nasi biriayani enak.

Di Indian Coffe House Aceh ini ada sejumlah pilihan nasi biriani.Ada Arabik Biriyani, Bahrain Bukhari Rice, Beef Briyani, Biriyani Suhnallah Masya Allah, Biriani Udang, Kuwait Rice, Malabar Dum Biriani, dan Saudi Kabsa.

Ketika saya bertanya , mana pilihan Biriyani yang paling enak, pemuda India penjual Biriani ityu merekomendasikan saya Malabar Dum Biriani. “Ini yang paling enak:, katanya. Saya pun mencoba ternyata tidak mengecewakan.

Selain nasi biriani, ditempat ini juga dijual sejumlah makanan dan minuman India lainnya dengan harga yang tidak terlalu mencekik.

Anda penasaran, silakan mencoba. []

Previous articleIni Pernyataan Pertama Ketua Harian PNA, Darwati A Gani: Aceh Interest
Next article“Jalan Tengah” Nova Iriansyah di Lesten
Pengasuh Kuliner Usamah (KUaH)

Leave a Reply